Tuesday, April 20, 2010

CN-235 Tampil di Integrated Expo Indonesia 2010 Banglades


20 April 2010, Jakarta -- Jakarta, Produk industri strategis Indonesia, pesawat CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI), berencana meramaikan "Expo Indonesia 2010" pada 11-13 Mei, di Banglades.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, Duta Besar RI untuk Banglades di Dhaka, Zet Mirzal Zainuddin mengemukakan pameran tersebut akan menampilkan berbagai produk ekspor dari industri strategik dan nonstrategik Indonesia.

Beberapa produk dari industri strategik yang ditampilkan antara lain produk dari CN-235 dari PT DI, produk industri peralatan kendaraan militer dari PT PINDAD, serta gerbong kereta api buatan PT INKA.

Sedangkan produk industri otomotif yang ikut dipamerkan dalam ajang tersebut yakni kendaraan bermotor jenis mini "multi purpose vehicle" seperti Suzuki APV, Toyota Avanza, serta ban mobil produk GT.

Expo Indonesia 2010 yang mengambil tema "Integrated Expo 2010: Discover Indonesia, the Beauty Unlimited" tersebut, juga akan menampilkan produk industri kecil menengah yang ikut dipamerkan antara lain furniture, kosmetik, handuk, kerajinan tangan dan aneka macam batik serta produk tenun songket dari berbagai daerah Nusantara, alat musik tradisional seperti gamelan jawa, angklung.

Sebelumnya, dalam pertemuan bisnis yang dihadiri Menteri Pariwisata, Sekjen Perdagangan dan Kebudayaan, serta Asosiasi Kadin Banglades pada 17 April lalu, Duta Besar RI Zet Mirzal mengungkapkan bahwa persahabatan, persaudaraan, dan "emotional link" antara Indonesia dan Banglades telah terjalin dengan sangat baik dan erat sejak dulu, yang ditandai bahwa kedua negara mempunyai banyak kesamaan dalam sejarah, kultur budaya dan agama.

Expo kali ini, menurut dia, akan merupakan salah satu langkah positif dan penting yang akan memberikan arti dalam pelaksanaan nyata pengembangan kerja sama bilateral Indonesia dan Banglades.

Selain itu, ia mengharapkan, ajang ini dapat lebih meningkatkan pasar ekspor komoditas Indonesia di Banglades dan peningkatan jumlah arus wisatawan Banglades untuk berkunjung ke Indonesia.

Tanggapan Pemerintah Banglades yang diwakili Menteri Pariwisata, Sekjen Perdagangan dan Kebudayaan, serta Asosiasi Kadin Banglades, menurut Zet Mirzal, cukup posotif.

Mereka, lanjutnya, sangat menghargai dan mendukung penyelenggaraan "Integrated Expo Indonesia 2010" di Banglades tersebut.

Lanud Supadio Perlu Radar Militer

20 April 2010, Kubu Raya -- Tiga pesawat tempur jenis Hawk 100 dan Hawk 200 milik Skadron Udara-1 Elang Khatulistiwa, melintas di atas Pangkalan TNI AU Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Senin (19/4). Saat ini sedianya Pangkalan TNI AU Lanud Supadio membutuhkan radar militer guna memantau perkembangan keamanan di kawasan perbatasan Indonesia (Kalbar) - Sarawak (Malaysia Timur) sepanjang 857 kilometer. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/Koz/hp/10)

Confirmed: Czech Made VERA-E Is In Malaysia Now

VERA-E in Malaysian Armed Forces camouflage and local terrain was shown in a publication at DSA 2010. (photo : KLSR)

Kuala Lumpur, KLS: Source at DSA 2010 confirmed that Czech VERA-E Mobile Long-range Passive Surveillance System is already in Malaysia now.

Previously, Malaysia had signed a MOU with OMNIPOL which is only exporter of VERA-E on August 7th, 2007 at Malaysian Ministry of Defense.

But, top rank officers of MINDEF denied it due to the sensitiveness of importing VERA-E system. VERA-E is reported to be able to detect stealth aircraft

Sertijab Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan

Upacara serah terima jabatan ini diikuti oleh personel Lanal Tanjung Balai Asahan dan satuan-satuan lain yang terdapat di wilayah Kota Tanjung Balai Asahan dan Kabupaten Asahan serta aparat maritim lainnya. (Foto: Dispenal)

20 April 2010, Tanjung Balai, Asahan -- Jabatan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan diserahterimakan dari Danlantamal I, Laksamana Pertama TNI Syarif Husin, kepada pejabat baru Letkol Laut (P) R. Firman Noegraha W., Jumat (16/4) di Mako Lanal Tg. Balai Asahan.

Upacara diikuti oleh personel Lanal Tanjung Balai Asahan dan satuan-satuan lain yang terdapat di wilayah Kota Tanjung Balai Asahan dan Kabupaten Asahan serta aparat maritim lainnya seperti Kodim 0208/AS, Yon 16/KC, Polres Tanjung Balai Asahan, Kompi-3 Brimob Tanjung Balai Asahan, personel Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, Bea dan Cukai Tanjung Balai Asahan. Acara ini juga dihadiri oleh para pejabat Muspida Kota Tg. Balai Asahan, Muspida Kab. Asahan, Bupati Batubara dll.

Pejabat baru Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) R. Firman Noegraha W. adalah alumni Akademi Angkatan Laut (AAL)-38 tahun 1992. Pendidikan lain yang pernah diikuti pria kelahiran Purwokerto, 09 Desember 1970 ini antara lain Dikpasis Angk-5 Tahun 1993, S-2 Resource Management TA. 1997/1998, Diklapa-I/Navdir Angk-14 TA.1999/2000 dan Dikreg Seskoal Angk-45 TH. 2008.

Beberapa jabatan yang pernah disandangnya sebelum menjabat sebagai Sebelum menjabat sebagai Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan diantaranya adalah sebagai Komandan KRI Teluk Langsa-501, Komandan KRI Teluk Manado-537, Paban Jian Srena Kolinlamil, Komandan KRI Teluk Penyu-513, Sebagai kontingen Garuda XI-12/Unikom di Kuwait dan sebagai Pabandya Opssus di Ban II Sopsal Mabesal. Sedangkan tanda jasa yang dimiliki yaitu Satya Lencana Kesetiaan VIII dan Satya Lencana Komandan KRI.

Pejabat baru Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) R. Firman Noegraha W. adalah alumni Akademi Angkatan Laut (AAL)-38 tahun 1992. (Foto: Dispenal)

Penandatanganan berita acara serah terima jabatan. (Foto: Dispenal)

KRI Dewaruci Tiba di Salalah Oman


20 April 2010, Surabaya -- KRI Dewaruci dalam pelayarannya Muhibah keliling Eropa telah tiba dan merapat di Dermaga Umum Salalah Oman, belum lama ini, Rabu (14/4).

KRI Dewaruci yang dikomandani Letkol laut (P) Suharto dengan jumlah ABK sebanyak 88 orang itu, begitu kapal merapat, disambut oleh Athan RI di Riyadh/Arab Saudi Kolonel Kav Achmad Riad, S.IP dengan didampingi beberapa staf. Selama berada di Oman, Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Suharto dengan didampingi Athan RI Kolonel Kav Achmad Riad melakukan kunjungan ke Salalah Navy Base.

Dalam kunjungan tersebut diterima oleh Komandan Oman Navy Salalah Letkol Laut Humaid Howasal Al Abri. Kemudian kunjungan persahabatan dilanjutkan ke Kantor Pelabuhan Umum Salalah dan diterima oleh Deputy Chief Executive Officer Ahmed Ali serta mengunjungi Markas Besar Kepolisian di Salalah Oman. Dalam kunjungan ini diterima oleh Letkol Polisi Rabiah Abdullah Balushi beserta.

Dalam setiap kunjungannya di Oman, diakhiri dengan saling memberikan cinderamata. Selama melaksanakan pelayaran muhibah ke Eropa, beberapa kegiatan kejuaraan lomba layar bergengsi tingkat internasional yang pernah berkali-kali diraih juga akan diikuti sekaligus dipertahankan KRI Dewaruci diantaranya, pada tanggal 12 Mei – 4 Juni mengikuti The Historical Seas Tall Ships Regatta 2010 dengan route: Yunani-Bulgaria-Istambul (Turki). Pada tanggal 13 Juli-7 Agustus 2010 mengikuti The Tall Ships Race 2010 dengan route: Antwerp (Belgia)-Aalborg (Denmark)-Kristiansand (Norwegia)-Hartlepool (Inggris).

Pada tanggal 20-23 Agustus mengikuti festival Sail Amsterdam di Belanda. Pada tanggal 25 – 29 Agustus 2010 mengikuti Sail Brernerhaven 2010 di Jerman. Kemudian pada tanggal 8 – 13 September 2010 mengikuti Festival International Mediferraneo And Velieri di Cagliari (Italia)

Pembukaan Penataran Taktik Bertempur Kodam Diponegoro

20 April 2010, Semarang -- Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Langgeng Sulistiyono, memeriksa pasukan pada upacara pembukaan Penataran Taktik Bertempur, di Daerah Latihan (Rahlat) Meteseh, di Semarang, Jateng, Selasa (20/4). Penataran Taktik Bertempur yang diikuti sebanyak 118 prajurit TNI AD dari berbagai kesatuan di jajaran Kodam IV/Diponegoro itu bertujuan untuk mengantisipasi bergesernya pola pertempuran di masa mendatang, dari pertempuran di daerah pedalaman ke daerah pemukiman dan perkotaan. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ed/hp/10

Monday, April 19, 2010

Swedia Tawarkan Rumania 24 Gripen Harga Bersaing


19 April 2010 -- Pemerintah Swedia menawarkan pada Rumania 24 jet tempur baru Gripen dengan harga sama dengan jet bekas pakai F-16 yang ditawarkan oleh Amerika Serikat.

Tetapi tawaran Swedia tidak berikut amunisi, sedangkan Amerika Serikat dengan amunisi.

Jerry Lindbergh pejabat Swedia urusan ekspor peralatan pertahanan memberikan keterangan detil saat jumpa press di Bukarest, Rumania.

Ia mengatakan Swedia dapat menyiapkan 24 jet tempur baru Gripen C/D mampu secara penuh interoperasi dengan NATO, berikut pelatihan, dukungan, logistik dan 100 persen offset senilai 1,3 milyar euro.

Pembayaran dalam tempo 15 tahun dengan bunga rendah.

Saab terkejut keputusan Rumania memilih jet tempur bekas pakai F-16.

Bukarest selain mempertimbangkan pembelian 24 jet bekas tetapi juga akan membeli 24 jet tempur siluman F-35 menurut Menteri Pertahanan Rumania, ditujukan memperkuat mitra strategis Rumania-Amerika Serikat.

AFP/@beritahankam

RI-AS Latihan Bersama Pengangkutan Udara


19 April 2010, Jakarta -- Angkatan Udara Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan bersama pengangkutan udara taktis bersandi "cope west 10" mulai 19 hingga 23 April 2010.

Komandan Wing I Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Djoko Senoputro kepada ANTARA di Jakarta, Senin mengatakan, latihan bersama digelar di Pangakalan Udara Halim Perdana Kusuma melibatkan satuan pesawat C-130 Hercules TNI AU dan tiga unit pesawat sejenis dari Wing 376 pangkalan udara AS di Yakoda, Jepang.

"`Cope west 10` merupakan latihan pengangkutan udara taktis bilateral yang melibatkan angkatan udara RI dan AS yang dirancang untuk meningkatkan inter-operabilitas antara angkatan udara kedua negara," katanya.

Latihan bersama tersebut, juga memungkinkan pertukaran teknik yang berkaitan dengan operasi pengangkutan, operasi pendaratan dan penerjunan dari pesawat-pesawat AU RI dan AS.

"Dalam latihan kali ini, kita diperkenalkan dengan sistem dropping udara baru (ICDS) yang bisa dilakukan dari ketinggian 5.000 kaki," ungkap Djoko.

Ia menambahkan, sebelum melakukan dropping, diterjunkan transmiter yang akan mengumpulkan data tentang cuaca, arah dan kecepatan angin. Data kemudian dikirim ke pesawat untuk diolah oleh kru, kemudian dilakukan drooping.

"Latihan ini, sangat membantu untuk operasi militer maupun operasi militer selain perang, seperti saat terjadi bencana dan satu daerah tidak dapat didarati pesawat berbadan besar dan lebar," kata Djoko.

Komandan Wing 376 Letnan Kolonel Dave Kincaid menambahkan, selain memperkenalkan sistem droping udara baru pihaknya juga memberikan beberapa teknik pengangkutan udara.

"Kami juga berlatih bersama `Tactical Low Level, Cargo Drop dan Personel Drop` yang melibatkan unsur-unsur operator pesawat Hercules. Intinya dirancang untuk meningkatkan inter-operabilitas antara angkatan udara kedua negara," katanya.

Latihan dilakukan hingga 23 April 2010 dengan mengambil area latihan Pangkalan Udara Halimperdanakusuma dan Lapangan Gorda, Serang

Pangarmatim Tutup Latihan SAR di Laut


19 April 2010, Surabaya -- Suarabaya, 19 April 2010 Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Among Margono, SE secara resmi menutup kegiatan Latihan SAR Laut tahun 2010 di Pusat Latihan (Puslat) Operasi Laut (Opsla) Kolatarmatim Ujung Surabaya, Senin (19/4).

Latihan SAR di laut yang digelar selama sepekan tersebut melibatkan unsur-unsur SAR terkait lainya, yaitu Lantamal V Surabaya, Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), Satuan Pasukan Katak (Satpaska) Koarmatim, RSAL Dr. Ramelan Surabaya, KRI Ajak-653, Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso-990, 1 Cassa dan 1 Helikopter NBell-412 dari Puspenerbal (Pusat Penerbangan TNI Angkatan laut), Kantor SAR Surabaya, dan 1 Helikopter BO-105 dari Basarnas.

Metode latihannya sendiri digelar dalam dua tahap, yaitu Latihan Pos dan Komando (Latposko) dan Manuver Lapangan (Manlap). Khusus untuk Manlap, dilaksanakan diperairan Laut Jawa pada tanggal 14-15 April. Bertindak selaku Komandan Satgas Latihan SAR atau SMC (SAR Mission Coordinator) adalah Kolonel Laut (P) Sutaryono yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Bantu Koarmatim. Dalam sambutannya Pangarmatim mengatakan, kegiatan latihan ini memiliki arti yang sangat penting guna menguji kemampuan dan profesionalisme personel TNI AL serta kesiapan operasi satuan-satuan dalam rangka melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan di laut.


Kesiapsiagaan Alutsista dan personel memiliki peran yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas SAR di laut. Latihan ini juga dijadikan sebagai tolok ukur dan referensi dalam mewujudkan keberhasilan dalam menghadapi tugas mendatang. “Keberhasilan dalam latihan ini hendaknya terus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan sehingga pada gilirannya akan mendukung peningkatan kemampuan TNI AL dalam memberikan bantuan SAR laut dan ketanggapsegeraan dalam merespon berbagai bentuk kecelakaan di laut,”kata Pangarmatim.

Dikatakan Pangarmatim, bahwa salah satu indikasi yang mewadahi kesuksesan tersebut adalah keberhasilan para pelaku untuk merumuskan suatu rencana dan melaksanakannya secara tepat waktu, tepat tindak dan tepat sasaran tanpamenimbulkan kerugian yang berarti, baik personel maupun material sehingga dalam latihan inia zero accident dapat terwujud

re: Home / photo / Roket Lapan Diisi Warhead Siap Diuji Coba Roket Lapan Diisi Warhead Siap Diuji Coba

Salah satu produk roket buatan Lapan (photo : masmass)

Menhan Menerima Ka Lapan

Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) DR. Ir. Adi Sadewo Salatun beserta rombongan, rabu 14/4, di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta. Maksud kedatangannya adalah menjalani kerjasama dalam pengembangan teknologi roket pertahanan dengan Kemhan.

Dalam acara penyampaian paparan oleh Ka Lapan, Menhan sangat menyetujui keinginan Ka Lapan untuk bekerjasama dengan Balitbang Kemhan. Menhan menyambut baik kerjasama tersebut dan meminta agar kerjasama ini dibuatkan MoU antara Kemhan dan Lapan. Selain roket pertahanan, Menhan mengharapkan ada teknologi pertahanan lainnya yang bisa di kembangkan oleh Balitbang Kemhan dan Lapan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan DR. Ir. Pos M. Hutabarat, MA mengatakan bahwa Balitbang mempunyai rencana bekerjasama dengan Lapan untuk meluncurkan warhead milik Balitbang Kemhan yang bekerjasama dengan PT. pindad. Dalam proses peluncurannya, Lapan akan menggunakan roket buatannya dan Kemham akan menggunakan warhead berukuran 120 mm. Saat ini, roket dan warhead sudah siap dan akan diluncurkan hingga ketinggian 12 Km yang di rencanakan pada bulan September 2010.

Selain roket, Ka Lapan menambahkan bahwa Lapan telah membuat satelit pengintaian. Satelit milik Lapan ini bernama Satelit Mikro Lapan-Tubsat dan telah diluncurkan pada tahun 2007 yang lalu. Satelit ini berada pada ketinggian 600 km dan masih bekerja dengan baik hingga saat ini.

Keunggulannya adalah satelit tersebut bisa dikendalikan langsung dan pengambilan gambarnya bisa diperoleh secara instan. Sedangkan satelit milik luar negeri tidak seperti itu. Prosesnya sangat lambat, gambar yang diinginkan difoto dulu, lalu foto diproses dan hasilnya akan terlihat tiga hari sampai seminggu kemudian.

Selain satelit tersebut di atas, Lapan juga akan meluncurkan kembali satelit kembar. Satelit itu terdiri dari satelit surveilance dan satelit imager. Posisi satelit berada di equator pada ketinggian 650 Km. Keberadaan satelit ini dimaksudkan penggunaannya untuk berkomunikasi darurat ketika bencana terjadi di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebuat, turut mendampingi menhan Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Bonggas S. Silaen, SIP, Dirjen Ranahan Kemhan Laksda TNI Gunadi, MDA, Kabalitbang Kemhan Dr. Ir. M. Hutabarat, MA dan Karo Humas Kemhan Brigjen TNI I wayan Midhio. (IK/PGN)

Pembangunan TNI Difokuskan Pada Modernisasi Kekuatan


19 April 2010, Jakarta -- Pembangunan TNI difokuskan pada modernisasi kekuatan.dalam mewujudkan ”kekuatan pokok minimum pertahanan”. untuk mewujudkan kekuatan TNI yang ”cukup”, menuju terwujudnya kekuatan pertahanan negara yang ”Cukup” pula, demikian amanat Panglima TNI pada apel 17an bulan April 2010 yang disampaikan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Marsma TNI IGN Basuki,Senin (19/04) di Lapangan Apel Seskoau, Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Dikatakan Panglima TNI , makna dan hakekat dari kekuatan ”cukup”, adalah kekuatan yang mampu mengemban tugas-tugas operasional yang sedang dan akan dipercayakan ; setiap saat dapat dikembangkan bila diperlukan ; tidak berlebihan di tengah keterbatasan anggaran; tidak ketinggalan di tengah kemajuan teknologi militer ; serta memancarkan deterrence effect atau ”daya tangkal” yang tinggi, sehingga ”disegani” oleh kawan atau lawan.

Untuk itu kata Panglima aspek pembinaan, ”pemeliharaan” dan ”perawatan” yang telah dilaksanakan selama Renstra I, harus tetap dilanjutkan sebagai landasan pacu yang kokoh guna menyongsong tugas dan pengabdian TNI berikutnya. Aspek pemeliharaan dan perawatan terhadap Alkap, Alut dan Alutsista tiap Angkatan, harus tetap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan, untuk menghindari dan menekan terjadinya ”resiko”, baik berupa incident (kejadian bahaya) atau accident (kecelakaan), hingga tingkat yang serendah-rendahnya. katanya.

Sejalan dengan hal tersebut ditekankan bahwa setiap prajurit khususnya para perwira dan setiap pimpinan unit kerja TNI, harus menyadari bahwa setiap resiko yang menimpa TNI, dampaknya amat luas. Bukan hanya merugikan prajurit dan materiil yang digunakan, melainkan langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi bahkan mengurangi kesiapan operasional satuan.

Selanjutnya Panglima TNI menegaskan, bahwa ”optimalisasi” peran TNI sama sekali bukan bentuk ”ekspansi” TNI seperti di masa lalu, untuk ”mencampuri” atau ”mengambil-alih” peran dan tugas pokok institusi lain. ”Optimalisasi peran TNI” , semata-mata panggilan moral dan fungsional TNI, dalam rangka menunaikan ”tugas kemitraan” atau ”tugas perbantuan” TNI kepada institusi atau lembaga lain, apabila diperlukan sesuai dengan kemampuan dan batas kemampuan TNI.

Dengan demikian kesemuanya itu, semata-mata untuk mencapai empat tujuan pokok : Pertama, membantu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa ; Kedua, membantu meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat ; Ketiga, membantu menegakkan disiplin, tata tertib dan hukum di laut dan di udara ; serta Keempat, membantu meningkatkan ”citra” bangsa Indonesia di mata dunia melalui kerjasama internasional di bawah naungan PBB.

Hadir dalam upacara ini Wadan Seskoau Marsma TNI R Hari Muljono, seluruh Pejabat Staf, Perwira Penuntun, Perwira Staf dan Anggota Seskoau serta Perwira Siswa Seskoau Angkatan 47

alaysia Berencana Borong Alutsista di Pameran Senjata


19 April 2010 -- Pameran senjata dan peralatan militer internasional Defence Services Asia (DSA) 2008 dibuka oleh Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid bin Hamidi, Senin (19/4) di Kuala Lumpur.

Penyelenggara pameran mengklaim DSA merupakan pameran senjata terbesar kelima dunia dan terbesar di Asia, DSA tahun ini untuk ke-12 kalinya.

Pameran diikuti 700 perusahaan dari lebih dari 30 negara dengan menampilkan lebih dari 260 produk militer.

Malaysia diberitakan berencana membeli tank, jet tempur, kapal selam dan kapal baru

Sunday, April 18, 2010

Kosekhanudnas I Tangkap Pesawat Tak Dikenal


16 April 2010, Jakarta -- “Siaga 1, Waspada Merah, Siap Tempur 1”, demikian perintah Pangkosekhanudnas I, Marsekal Pertama TNI J.F.P Sitompul saat mengetahui adanya pelanggaran wilayah udara nasional oleh kekuatan udara asing melalui Pusat Operasi Sektor Makosekhanudnas I, sebagai Pos Komando Pengendalian kepada unsur TS yang siaga di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Diketahui bahwa kekuatan udara negara asing telah melakukan unjuk kekuatan yang sangat mencolok dengan terus memperkuat kedudukannya di pangkalan aju dalam rangka mewujudkan kekuatan politiknya untuk menguasai Pulau Jawa dan seringkali melakukan penerbangan pengintaian yang melanggar jalur penerbangan wilayah udara nasional Indonesia.

Kosekhanudnas I beserta jajaran Satuan Radar di bawahnya menangkap kegiatan pesawat tidak dikenal yang melakukan pengintaian diwilayah NKRI khususnya diwilayah Kosekhanudnas I. Guna menindak lanjuti kondisi tersebut, Satuan Radar jajaran Kosekhanudnas I melaporkan langsung dan meningkatkan intensitas operasi untuk memotong garis perhubungan udara lawan dengan cara menghancurkan kekuatan udara asing tersebut yang memasuki wilayah udara Indonesia dengan melibatkan unsur TS sebagai Interceptor.

Setelah mendapatkan perintah dari Pangkosekhanudnas I Marsekal Pertama TNI J.F.P Sitompul, unsur TS dengan pesawat F-5 E Tiger dalam kondisi siap tempur diterbangkan untuk mengejar dan melakukan tindakan Force Down terhadap kekuatan udara negara asing yang tertangkap radar telah melanggar wilayah udara nasional Indonesia.

Hal tersebut merupakan rangkaian skenario kegiatan Latihan Cakra A/2010 yang melibatkan unsur dari Popunas Kohanudnas, Satuan Radar di jajaran Kosekhanudnas I dan mengerahkan kekuatan 4 pesawat tempur F-5 E Tiger Skadron Udara 14 lanud Iswahyudi serta satu pesawat angkut berat C-130 Hercules Skadron Udara 32 Lanud Abd. Saleh dengan jumlah total personel sebanyak 405 orang.

Latihan Hanud Cakra A/2010 ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan unsur Hanud jajaran Kosekhanudnas I dan Radar Sipil dalam rangka menjaga kedaulatan udara di wilayah tanggung jawabnya.

Berkat kesiapsiagaan jajaran Kohanudnas dan seluruh satuan samping yang terlibat, segala kegiatan yang berdampak kepada terganggunya kedaulatan, keselamatan dan kesatuan negara dapat diatasi.

Hasil yang diharapkan dalam menggelar Latihan Cakra A/2010 adalah untuk memantapkan prosedur pelaksanaan Operasi Pertahanan Udara Nasional bersama seluruh jajaran dan sistem komunikasi dalam mendukung kelancaran Operasi Pertahanan Udara Nasional untuk menjaga kedaulatan wilayah udara.




Pentak kosekhanudnas

Misi Senyap Kapal Selam Tjandrasa


Oleh: F Djoko Poerwoko, Pemerhati Militer

18 April 2010 -- Tanggal 19 Februari 1963 di halaman Istana Negara, Jakarta, Presiden Soekarno menganugerahkan Bintang Sakti bagi 1.165 pejuang Trikora. Sejumlah nama tercantum sebagai penerima Bintang Sakti, termasuk Herlina si Pending Emas, Leonardus Benny Moerdani, dan 61 ABK Kapal Selam RI Tjandrasa. Baru kali ini bintang tertinggi militer dianugerahkan secara kelompok, umumnya hanya buat individu yang bertugas diluar panggilan tugas.

ABK RI Tjandrasa dianugerahi bintang tertinggi militer Indonesia atas keberanian mereka yang luar biasa mendaratkan 15 pasukan RPKAD di Teluk Tanah Merah, Irian Barat, wilayah yang dijaga ketat oleh Belanda. Pendaratan di malam yang kelam tanggal 21 Agustus 1962 ini hanya berhasil dilakukan oleh RI Tjandrasa, sedangkan dua kapal selam lainnya cikar haluan karena ketahuan musuh.

Cerita yang runtun dan apik ini disajikan oleh Atmadji Sumarkidjo, seorang wartawan militer senior yang saat ini alih tugas di media TV. Buku dengan judul Mission Accomplished: Misi Pendaratan Pasukan Khusus oleh Kapal Selam RI Tjandrasa ini telah diluncurkan oleh KASAL di geladak kapal perang KRI Surabaya-591 pada awal tahun 2010.

Buku yang lahir di atas laut ini mengisahkan sepak terjang pelaut Indonesia selama operasi pembebasan Irian Barat tahun 1962.

Sejujurnya misi kapal selam memang misteri dan ”tabu” untuk diceritakan. Satuan yang mempunyai moto Wira Ananta Rudhiro (Tabah Sampai Akhir) ini selalu beroperasi dalam senyap sehingga senyap pula dari pemberitaan di media massa.

Namun, dengan keberanian, akurasi data, dan kedekatan dengan sejumlah petinggi militer, Atmadji berhasil menyusun cerita yang pantas untuk dibukukan.

Dari buku setebal 155 halaman ini, pembaca diajak masuk dalam kehidupan kapal selam, kebiasaan para ABK, hingga tugas-tugas operasi yang selama ini dijalankan, terutama saat operasi Djajawidjaja berlangsung.

Penulis mengakui bahwa semua data yang didapat adalah berdasarkan testimoni para pelaku dan tidak satu pun ”dokumen negara” yang digunakan sebagai acuan. Dari sinilah kepiawaian penulis dibuktikan sehingga cerita yang disajikan dapat mengalir dengan lancar tanpa resistensi birokrasi militer.

Bisul hampir pecah

Subjudul ini dipakai penulis saat menggambarkan situasi sidang kabinet tanggal 20 Januari 1962, sepekan setelah tenggelamnya RI Matjan Tutul di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962. Peristiwa yang dikenal dengan peristiwa Aru ini menewaskan Deputi I KASAL Komodor Jos Sudarso dan melengserkan KASAU Laksamana Madya Udara S Suryadharma. Adalah menjadi pertanyaan besar tentang siapa yang berinisiatif melaksanakan operasi rahasia tanpa diketahui panglima.

Digambarkan bahwa sidang di Istana Bogor tersebut sangat mencekam, serius, dan sepi setelah Kolonel Mursid menjawab ”Tidak ada perubahan…!”

Menjawab pertanyaan Omar Dhani (KASAU baru) saat bertanya kenapa operasi tidak dibatalkan atau ditunda setelah musuh mengetahui rencana ini.

Hanya karena kewibawaan Bung Karno sehingga tidak terjadi debat keras sesama peserta sidang. AURI yang sakit hati karena disalahkan dan ALRI juga tidak terang-terangan menuduh Angkatan Darat merancang operasi infiltrasi tersebut membuat gamang peserta sidang.

Meskipun semua paham bahwa infiltrasi adalah bagian dari Operasi A, rencana operasi yang dirancang Angkatan Darat.

Peristiwa Aru dan rapat di Istana Bogor sebetulnya menjadi sebuah berkah bagi Komando Mandala yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto. Karena dalam akhir rapat Presiden Soekarno memberi petunjuk bahwa Operasi Mandala, operasi pembebasan Irian Barat, adalah operasi gabungan di bawah Komando Panglima Mandala.

Sisi lain operasi pembebasan Irian Barat mengenai kedatangan 6 kapal selam yang diawaki orang Rusia. Keenam kapal selam terakhir yang datang bulan Juli 1962 ini tidak muncul di Ujung Surabaya, tetapi diperintahkan untuk tetap menyelam dan siaga di utara Irian Barat.

Dalam operasi bersandi Alugoro mereka mendapat tugas untuk free hunting, bermakna legal untuk menenggelamkan semua kapal musuh yang ditengarai mengganggu operasi Djajawidjaja.

Kala itu kapal selam ini telah dipersenjatai dengan torpedo terbaru tipe SAET-50 yang dapat homing menuju sasaran. ”Dalam operasi Alugoro yang diberikan secara langsung kepada keenam kapal selam itu adalah menuju Samudra Pasifik di utara Irian Barat. Mereka harus melakukan operasi khusus yang berdiri sendiri di luar Komando Operasi Djajawidjaja di bawah perintah Menteri/ Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya RE Martadinata.

Keenam kapal selam diperintahkan membentuk blokade ketat di sepanjang pantai utara Irian Barat untuk menenggelamkan kapal.”

Instruksi ini jelas perintah perang! (Hal 127).

Secara resmi keenam kapal selam baru diserahkan kepada Indonesia pada tanggal 15 Desember 1962. Berakhirlah tugas ABK Rusia di atas kapal selam yang ikut operasi. Kapal selam itu diberi nama RI Widjajadanu/409, RI Hendradjala/405, RI Pasopati/410, RI Bramasta/412, RI Tjundamani/411, dan RI Alugoro/406.

Tak terkendali?

Hasil perundingan di New York yang diprakarsai oleh Amerika berhasil mendamaikan pertikaian Indonesia-Belanda sehingga keluar surat perintah dari Presiden selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI/ Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat untuk menghentikan tembak-menembak sejak 18 Agustus 1962 pukul 09.31 waktu Irian Barat. Surat ini baru direspons Panglima Mandala pada 25 Agustus 1962 dengan keluarnya Perintah untuk Menghentikan Permusuhan Indonesia-Belanda.

Adapun operasi pendaratan pasukan RPKAD yang dilakukan RI Tjandrasa dilaksanakan pada 21 Agustus 1962, beberapa hari setelah keluarnya sandi Awan Terang yang bermakna gencatan senjata.

Pelaksanaan operasi digambarkan penulis dengan apik dan mencekam. Faktor komunikasi dianggap sebagai kendala, mengingat operasi kapal selam selalu dilakukan dengan radio silence!

”Tiga sekoci pendarat diselimuti kegelapan dengan didayung lepas dari RI Tjandrasa menuju pantai pendaratan.

Suasana tenang, sepi, hanya suara gemerisik ombak dan dayung pasukan khusus yang terdengar.”

Buku ini dibuat berdasar testimoni para pelaku sehingga data jarak antara pantai dan kapal selam berbeda. Komandan kapal menyatakan jarak sejauh 500 meter, sedangkan saksi lain menyatakan kurang lebih 2 mil.

Buku ini apik untuk dibaca, apalagi Atmadji sering menggunakan kata-kata heroik, ”….Kita semua masih muda dari perwira sampai bintara.

Kita dipenuhi oleh semangat menyala-nyala dan tidak memikirkan hal lain, seperti gaji, rumah, atau keluarga.”

Semangat yang tentunya diperhatikan oleh para petinggi militer sampai kapan pun

TNI AL Gelar Operasi Arung Pari


Tim penyelamat dari TNI AL berhasil membekuk pelaku aksi teroris pembajakan kapal nelayan Karya Bahari di Dermaga Lanal Sabang, Rabu (14/4) kemarin. Kegiatan simulasi penanganan aksi terorisme di laut itu dengan sandi Arung Pari 10 itu digelar di Teluk Sabang. (Foto: SERAMBI/FERDI NS)

15 April 2010, Sabang -- TNI AL melakukan Gelar Operasi Arung Pari 10 di Teluk Sabang, Rabu (14/4). Dalam gelar operasi yang melibatkan KRI Sultan Iskandar Muda dan Korp Pasukan Katak (Kopaska) itu, pasukan TNI AL berhasil membekuk enam orang pembajak kapal nelayan. Simulasi tersebut digelar sekitar pukul 12.50 WIB.

Dalam simulasi itu, KRI SIM 367 diperintahkan menangkap pelaku dan membebaskan nelayan yang disandera. Operasi ini berada di bawah kendali Gugus Tempur Laut Armada Wilayah Barat (Guspurlabar). Selain menyandera nelayan, pelaku juga meminta tebusan sejumlah uang tebusan.

KRI SIM yang dikomandani Letkol Laut (P) Ariantyo Condro Wibowo kemudian melego jangkar sekira 100 meter dari posisi kapal yang tengah di bajak. Lokasi ini berdekatan dengan Pulau Klah dan Depo Pertamina Sabang. Setelah mengikuti briefing, dua tim menggunakan dua speedboat dikerahkan untuk mendekati, menaiki, mencari, dan menangkap pelaku.

Tim pertama langsung naik ke kapal yang dibajak dan sempat terjadi kontak tembak. Sekitar 10 menit, keenam pelaku berhasil dilumpuhkan, tiga di antaranya tewas. Sementara kru kapal dan nelayan berhasil diselamatkan. Kapal itu kemudian digiring ke Dermaga Lanal, para pelaku kemudian dievakuasi dari kapal Karya Bahari untuk diamankan.

Komandan Lanal Sabang, Kolonel Laut (E) Yanuar Handwiono menyebutkan, gelar operasi itu diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme TNI AL dalam menjaga kedaulatan NKRI. Terkait dengan kondisi jalur laut di sekitar perairan Aceh, Danlanal menegaskan sejauh ini aman dan belum ada gangguan kemanan.Simulasi penangan aksi terorisme itu juga turut disaksikan pelajar dan guru SD-SMA.

Helikopter Lynx AL Korsel Jatuh


17 April 2010 -- Sebuah helikopter Angkatan Laut Korea Selatan jatuh di bagian Barat-Daya, menewaskan satu orang dan tiga orang hilang, diumumkan Kementrian Pertahanan Korea, Jumat (16/4).

Helikopter jenis Lynx dari Armada Ketiga saat melakukan patroli dekat Kepulauan Chuja 14,5 km Tenggara Jindo, Provinsi Jeolla Selatan, jatuh sekitar pukul 20.58 waktu setempat, Kamis (15/4). Lynx helicopter jenis anti kapal selam buatan Inggris.

Militer dan Polisi segera mengirimkan kapal-kapalnya ketempat insiden terjadi, guna melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Menurut pihak militer Korsel helikopter ini berusia 11 tahun, kondisinya masih layak pakai da cuaca saat kejadian dilaporkan dalam kondisi baik.

AL Korsel mengoperasikan 25 Lynx sejak 1990-an, termasuk 13 Super Lynx dengan peningkatan pada rotornya. Satu helicopter Lynx jatuh 1993 saat melakukan misi pengangkutan dekat Pohang, Provinsi Gyeongsang Utara.

Pada tahun ini, militer Korsel telah kehilangan dua jet tempur F-5, satu helikopter milik AD, satu korvet tenggelam dan terakhir helikopter Lynx

Armabar Amankan Perairan Aceh


17 April 2010, Jakarta -- Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guspurlaarmabar) menggelar operasi penegakan keamanan dan antisipasi aktivitas terorisme di perairan Nanggroe Aceh Darusalam (NAD). Operasi bernama Arung Pari 10 ini, melibatkan lima KRI serta pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada RI Kawasan Barat, Tim Intai Amfibi dan tim pendukung dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Sabang.

"Dari aspek penegakan hukum di laut, operasi ini di gelar untuk memberikan dampak penangkalan (deterence) terhadap segala kemungkinan ancaman dan potensi kerawanan bagi gangguan keamanan dan pelanggaran di laut wilayah yurisdiksi nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Kepala Staf Gugus Tempur Laut Koarmabar, Kolonel TNI Mintoro Yulianto melalui Kepala Dinas Penerangan Armamabar, Letkol TNI Suriyono kepada Suara Karya di Jakarta, Jumat (16/4).

Mintoro turut serta dalam operasi yang akan dilaksanakan selama 180 hari, sejak Maret - Agsutus 2010. Unsur TNI AL yang dilibatkan, antara lain KRI Sultan Iskandar Muda-367 (kapal markas), KRI Teuku Umar, KRI Silas Papare, KRI Lemadang, KRI Silea, satu tim Paska, satu tim Repair, satu tim Taifib Marinir, satu helly dan tim pendukung Lanal Sabang.

"Selama pelayaran, tim-tim dan KRI serta timpendukung melaksanakan latihan-latihan VPSS, ISR, ARRCS, SRRCS, MANNEX, ASUWX, SAG, MOB, RAS," ujarnya.

Pengawal Perbatasan

Komandan Lanal Sabang, Kolonel TNI Yanuar Handwiono mengatakan, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dalam operasi Arung Pari 10 mendukung upaya peningkatan keamanan di perairan Selat Malaka.

Selain itu, kapal perang jenis korvet kelas SIGMA ini, punya tugas untuk melakukan penyekatan terhadap aktivitas kelompok teroris yang diduga sedang membangun kekuatan (markas) di wilayah Aceh.

"Kehadiran KRI Sultan Iskandar Muda-367 di wilayah perairan Aceh diharapkan dapat memberikan dampak penangkalan terhadap aktivitas kelompok teroris," ujarnya.

Sekaligus, tutur dia, mendeteksi serta mencegah secara dini aksi-aksi penyelundupan serta kemungkinan aktifitas ilegal lainnya melalui laut di wilayah perairan Aceh.

Sementara itu, Supriyono menambahkan, keberadaan KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai pengawal dan penegakan kedaulatan di wilayah perbatasan, yuridiksi nasional, pulau-pulau terluar dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia. "KRI yang dikomandani Letkol TNI Ariantyo Condro Wibowo Sultan ini, sangat penting dihadirkan di Aceh, guna menegakkan kedaulatan dan hukum serta menjamin kepentingan nasional NKRI," ujarnya.

Warga Sabang Berwisata ke Kapal Perang

Gelar Open Ship KRI Sultan Iskandar Muda-367 Rabu (14/4) di Dermaga Lanal Sabang mendapat diramaikan warga Sabang yang berdatangan memenuhi kapal itu. Sejumlah pengunjung memanfaatkan momen langka itu dengan mengamati perlengkapan kapal sambil memotret sejumlah obyek menarik. (Foto: SERAMBI/FERDI NAZIRUN SIJABAT)

17 April 2010, Sabang -- Kapal perang terbaru milik TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) - 367, Rabu (14/4), tiba di Sabang. Usai mengikuti simulasi penanganan aksi teroris pembajakan kapal nelayan di Teluk Sabang sekira pukul 12.40 WIB, sorenya kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Ariantyo Condro Wibowo, membuka kunjungan ke kapal. Sejak pukul 16.00 WIB, warga Sabang mulai memadati kapal yang dibuat di galangan Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda itu. Warga dibolehkan beriwisata sambil menjelajahi ruangan, dek kapal, hingga ke haluan kapal. Hingga pukul 17.30 WIB, warga masih saja berdatangan ke kapal. Para penjaga yang tak lain adalah kru KRI SIM tampak melempar senyum sambil mempersilakan pengunjung untuk melancong ke dalam kapal perang itu.

Penasaran dengan kemewahan kapal perang yang dibanderol sekitar Rp 1,7 Trilyun ini, sejumlah pengunjung pun berdesakan naik ke dek atas untuk melihat panorama sekitar Teluk Sabang dari sisi kanan atas kapal. Ada juga yang masuk ke ruang kemudi melihat perlengkapan canggih yang dimiliki kapal ini. Kegiatan open ship ini lazim digelar kapal-kapal perang yang pernah singgah di Sabang. Tradisi serupa juga acap digelar oleh KRI Dewa Ruci. Istimewanya kru KRI SIM ini adalah mereka hapal betul dengan sejarah Sultan Iskandar Mud